Rabu, Juli 02, 2014

KECERDASAN EMOSIONAL



Banyak orang belum begitu menyadari apa makna sebenarnya dari kata emosional ini. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang berada pada tahap transisi di mana mereka berpindah dari tahap remaja menuju tahap pemuda. Kata emosional (emosi) seringkali digunakan untuk mengekspresikan amarah, dengki, frontal, dsb, padahal emosi (ataupun emosional) ini merupakan ungkapan atas segala ekspresi yang ada dan dapat disalurkan oleh setiap manusia. Senang, sedih, marah, bahagia, kagum, terkejut, bahkan tanpa ekspresi pun dapat dikatakan emosi.
Emo·si /émosi/ n 1 luapan perasaan yg berkembang dan surut dl waktu singkat; 2 keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (spt kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan); keberanian yg bersifat subjektif); 3 cak marah;[1]
Dari sini kita sudah dapat semakin memperjelas makna dari kecerdasan emosional ini. Secara emplisit, kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang untuk dapat mengendalikan emosinya dalam menghadapi setiap reaksi yang ada. Dalam hal ini, ketika seseorang menghadapi pergumulan yang membuat ia marah, kecerdasan emosional membantunya untuk mengendalikan amarah tersebut agar pada akhirnya ia tidak serta-merta melakukan tindakan yang sebenarnya tidak perlu ia lakukan. Ia dapat mendinginkan hati dan pikirannya terlebih dahulu untuk dapat menentukan pilihan yang terbaik yang ia harus dan sebaiknya ia lakukan.
Dari contoh di atas, kebanyakan orang beranggapan bahwa orang yang menunjukkan kecerdasan emosionalnya dalam menanggapi reaksi amarah merupakan sosok yang cenderung penakut, pengecut, tidak berani untuk bertindak dan juga tidak spontan. Pada dasarnya orang-orang yang dapat mengendalikan emosinya (terkhusus amarah) lebih cenderung untuk terhindar dari masalah yang lebih besar ketimbang orang-orang yang dengan spontanitasnya langsung bertindak sesuai dengan refleksnya.
Secara umum, orang-orang yang memiliki kecerdasan emosional dipandang sebagai sosok pemimpin yang paling ideal ketimbang orang yang cerdas secara intelektual maupun spiritual. Karena kelebihan dari kecerdasan emosional dibanding dengan kecerdasan yang lain adalah kemampuannya untuk selalu berpikir sebelum bertindak. Dan lagi, apa yang dipikirkannya cenderung mengarahkan dirinya maupun orang disekitarnya untuk mencapai keberhasilan, bukan kemenangan semata, yang artinya secara tidak langsung, apa yang dipikirkannya merupakan hal-hal yang arif dan bijaksana. Pola berpikirnya inilah yang membuat orang disekitarnya merasa aman dan nyaman untuk terus berinteraksi dengannya. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, orang-orang seperti ini sangat tepat untuk dijadikan rekan kerja, sahabat maupun pasangan, sebab kemampuannya yang dapat mempertimbangkan apa yang sebaiknya ia lakukan terhadap siapa yang ia hadapi.



[1] Kamus Besar Bahasa Indonesia Elektronik v1.1 (emosi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar