Banyak
orang belum begitu menyadari apa makna sebenarnya dari kata emosional ini. Kebanyakan dari mereka
adalah orang-orang yang berada pada tahap transisi di mana mereka berpindah
dari tahap remaja menuju tahap pemuda. Kata emosional (emosi) seringkali
digunakan untuk mengekspresikan amarah, dengki, frontal, dsb, padahal emosi (ataupun
emosional) ini merupakan ungkapan atas segala ekspresi yang ada dan dapat
disalurkan oleh setiap manusia. Senang, sedih, marah, bahagia, kagum, terkejut,
bahkan tanpa ekspresi pun dapat dikatakan emosi.
Emo·si /émosi/ n 1 luapan perasaan yg berkembang
dan surut dl waktu singkat; 2 keadaan dan reaksi psikologis dan
fisiologis (spt kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan); keberanian yg
bersifat subjektif); 3 cak marah;[1]
Dari sini kita
sudah dapat semakin memperjelas makna dari kecerdasan
emosional ini. Secara emplisit, kecerdasan emosional merupakan kemampuan
seseorang untuk dapat mengendalikan emosinya dalam menghadapi setiap reaksi
yang ada. Dalam hal ini, ketika seseorang menghadapi pergumulan yang membuat ia
marah, kecerdasan emosional membantunya untuk mengendalikan amarah tersebut
agar pada akhirnya ia tidak serta-merta melakukan tindakan yang sebenarnya
tidak perlu ia lakukan. Ia dapat mendinginkan hati dan pikirannya terlebih
dahulu untuk dapat menentukan pilihan yang terbaik yang ia harus dan sebaiknya
ia lakukan.
Dari contoh di
atas, kebanyakan orang beranggapan bahwa orang yang menunjukkan kecerdasan
emosionalnya dalam menanggapi reaksi amarah merupakan sosok yang cenderung
penakut, pengecut, tidak berani untuk bertindak dan juga tidak spontan. Pada
dasarnya orang-orang yang dapat mengendalikan emosinya (terkhusus amarah) lebih
cenderung untuk terhindar dari masalah yang lebih besar ketimbang orang-orang
yang dengan spontanitasnya langsung bertindak sesuai dengan refleksnya.
Secara umum, orang-orang yang memiliki
kecerdasan emosional dipandang sebagai sosok pemimpin yang paling ideal
ketimbang orang yang cerdas secara intelektual maupun spiritual. Karena
kelebihan dari kecerdasan emosional dibanding dengan kecerdasan yang lain
adalah kemampuannya untuk selalu berpikir sebelum bertindak. Dan lagi, apa yang
dipikirkannya cenderung mengarahkan dirinya maupun orang disekitarnya untuk
mencapai keberhasilan, bukan kemenangan semata, yang artinya secara
tidak langsung, apa yang dipikirkannya merupakan hal-hal yang arif dan
bijaksana. Pola berpikirnya inilah yang membuat orang disekitarnya merasa aman
dan nyaman untuk terus berinteraksi dengannya. Dalam konteks kehidupan
sehari-hari, orang-orang seperti ini sangat tepat untuk dijadikan rekan kerja, sahabat
maupun pasangan, sebab kemampuannya yang dapat mempertimbangkan apa yang sebaiknya ia lakukan terhadap siapa yang ia hadapi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar